Mandiri: Indonesia Butuh 2 Persen Pengusaha

 VIVAnews - Setelah menyelenggarakan program Wirausaha Mandiri sejak 2007 hingga 2009, tahun ini Bank Mandiri kembali menggelar program tersebut untuk keempat kalinya guna memfasilitasi generasi muda, khususnya mahasiswa, dalam mengembangkan potensi kewirausahaan.

Kali ini kota Ambon menjadi pilihan pertama dalam penyelenggaraan workshop Wirausaha Mandiri 2010. Sekitar lebih dari 400 mahasiswa hadir dalam penyelenggaraan yang dihadiri Gubernur Propinsi Maluku.

Pada kesempatan itu, Rhenald Kasali pakar marketing dan motivator menyajikan presentasi mengenai kewirausahaan dan M Nadjikh menyampaikan pengalamannya sebagai pengusaha sukses di bidang industri dan jasa (owner & CEO PT Kelola Mina Laut).

Penyelenggaraan program Wirausaha Muda tahun ini sedikit berbeda dari sebelumnya. Selain mengadakan Workshop dan Penghargaan Wirausaha Mandiri, pada Wirausaha Mandiri 2010 akan ada juga pelatihan untuk dosen guna memperkuat tim pengajar kewirausahaan di perguruan tinggi sesuai dengan modul kewirausahaan yang telah disusun sebelumnya.

Pelatihan akan digelar di 10 (sepuluh) kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Medan, Palembang, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, dan Pontianak.

Bank Mandiri mengembangkan kegiatan dengan mengelompokkan menjadi tiga bidang usaha pada program Wirausaha Mandiri, yaitu sektor Industri dan Jasa Mandiri, sektor Boga Mandiri dan sektor Kreatif Mandiri. Pengelompokan spesialisasi usaha ini diharapkan dapat memberikan asistensi dan pendampingan praktis yang lebih khusus dan sesuai dengan kebutuhan para wirausaha di sektor-sektor yang berbeda.

Direktur Institusional Banking Bank Mandiri Abdul Rachman mengatakan fokus program Wirausaha Mandiri adalah mengubah pola pikir para mahasiswa untuk mulai berwirausaha dan mengurangi ketergantungan pada lapangan pekerjaan yang telah tersedia.

Pelaksanaan program ini diharapkan mampu meningkatkan kesempatan bagi pengusaha mikro dan kecil untuk menjadi pengusaha yang lebih tangguh, mandiri, dan layak mendapat pembiayaan bank.

“Kami yakin bahwa meningkatnya angka kewirausahaan, maka tingkat kesejahteraan bagi lingkungan sekitar pun akan meningkat sehingga dapat mendorong roda perekonomian Indonesia, Untuk itu Bank Mandiri berkomitmen untuk selalu membantu menciptakan wirausahawan muda yang tangguh,” kata Abdul Rachman dalam siaran pers yang diterima VIVAnews, Kamis, 18 Maret 2010.

Saat ini Indonesia membutuhkan banyak wirausahawan handal untuk menjadi negara maju. Pasalnya, wirausaha merupakan kegiatan yang diyakini mampu melepaskan masyarakat dari kesulitan memperoleh kesempatan bekerja di Indonesia.

Perbandingan jumlah wirausahawan saat ini terhadap jumlah penduduk sangat kurang karena masih di bawah 2%. Untuk meningkatkan presentase tersebut, perlu partisipasi dan sinergi dari pemerintah, dunia pendidikan, entitas bisnis, dan masyarakat.  Atas dasar itu, Bank Mandiri pun berkomitmen terus mendorong generasi muda untuk berwirausaha melalui program Wirausaha Mandiri.

Pengusaha Cold Stored di Ambon Ersan Pinontuan mengemukakan bahwa kesempatan menjadi wirausahawan di Indonesia lebih mudah dan terbuka di negara lain karena sumber daya yang ada sangat potensial untuk dikembangkan. “Saya mendukung program Wirausaha Mandiri karena bisa memunculkan pola pikir baru pada mahasiswa bahwa semua bisa menjadi wirausahawan,” ujar Ersan.

Sementara itu, Pengusaha Industri dan Jasa M Nadjikh berpendapat kesempatan untuk bekerja di sektor formal saat ini sangatlah terbatas dan tidak mampu untuk mengakomodir semua lulusan perguruan tinggi. Karena itu, menjadi wirausahawan merupakan pilihan sekaligus keharusan terlebih di dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu saat ini.

heri.susanto@vivanews.com

Komentar